Ada tiga aspek saling berkaitan yang menjadi faktor pendukung keberhasilan mereka membangun tim muda yang mumpuni yakni opportunities, philosophy, dan investment.
Manchester City tidak selalu soal menghabiskan uang banyak untuk mendatangkan pemain. Melalui akademinya, perlahan tapi pasti The Citizens terus fokus mengembangkan bakat-bakat pemain muda dari berbagai penjuru di Inggris. Menurut mantan tim pemandu bakat akademi Manchester City, Justin Girdler, setidaknya ada tiga aspek yang saling berkaitan dan menjadi faktor pendukung keberhasilan mereka membangun sebuah tim muda yang mumpuni. Mulai dari opportunities, philosophy, dan investment.
Perkembangan pesat dari City Football Group (CFG) memungkinkan para pemain dari berbagai penjuru dunia untuk punya opportunities atau kesempatan untuk masuk ke akademi Manchester City hingga tim utama jika memungkinkan. Sebaliknya, jika ada pemain yang sebenarnya punya potensi tetapi tidak mampu menembus tim utama, mereka akan dikirim untuk bermain di tim-tim yang masih berada di bawah naungan CFG. Sehingga stok pemain muda berbakat yang mereka miliki semakin melimpah.
Dari aspek philosophy, Man. City percaya bahwa untuk mencetak seorang pemain berkualitas, mereka harus menciptakan sumber daya manusia yang andal. Mereka sadar tidak semua pemain akademi akan berlanjut kariernya ke jenjang profesional. Oleh karena itu, para pemain juga diberi pengetahuan lain selain aspek manajemen, teknis permainan. Seperti menjadi pelatih, tim medis, hingga tenaga ahli lain di sepakbola. Sehingga jika karier seorang pemain tidak berlanjut menjadi pemain sepakbola, setidaknya masih ada bidang lain yang mereka kuasai.
Dua hal di atas bisa lebih maksimal berjalan karena investasi. Uang yang didapatkan dari berbagai sponsor tidak hanya digunakan untuk membangun fasilitas mewah, tetapi juga untuk membangun sumber daya manusia yang mumpuni. Investasi memungkinkan akademi City bekerja sama dengan salah satu sekolah swasta terbaik di Inggris, untuk memberi beasiswa pendidikan kepada para pemain yang tidak bisa melanjutkan karier sebagai pemain profesional, dan fokus pada aspek-aspek yang menunjang philosophy mereka.
Program #GarudaSelect kurang lebih melakukan hal yang sama kepada para pemainnya. Fokusnya adalah untuk mencetak pemain yang berpotensi menjadi pemain yang bisa memenuhi kebutuhan industri sepakbola. Tidak hanya sekadar menaikkan level dan kemampuan permainan, seorang pemain juga dituntut untuk memiliki tanggung jawab, bisa menganalisa permainan dengan cepat namun dengan langkah yang terukur.
Ditambah dengan manajemen kepelatihan yang memiliki atmosfer dan budaya sepakbola Inggris, secara tidak langsung para pemain sedang membangun mental mereka sebagai pemain. Peluang para pemain ini untuk mendapatkan kesempatan bermain di Eropa menjadi lebih terbuka dibandingkan dengan tidak berada di #GarudaSelect, seperti yang berhasil dilakukan Bagus Kahfi dan Brylian Aldama.
Pada Selasa (11/5) malam waktu Jakarta, #GarudaSelect akan menghadapi Manchester City Youth Academy. Pertandingan bisa disaksikan langsung secara GRATIS dan eksklusif di beberapa platform Mola seperti Mola Polytron Box, Polytron TV, atau di website www.mola.tv.
Comentários