“Satu sama lain cukup terbuka dan tidak ada rasa canggung,"
Padatnya jadwal latihan dan pertandingan membuat para pemain Garuda Select harus pintar-pintar mengatur waktu. Selain soal ketahanan fisik, kondisi psikologis juga harus dijaga dengan baik agar terhindar dari kejenuhan yang berpotensi mengganggu fokus latihan.
Selama mengikuti pemusatan di Inggris, para pemain digembleng dengan berbagai macam metode. Tiga kali sehari mereka harus menjalani serangkaian latihan. Tempaan fisik yang melelahkan, cuaca dingin, serta teguran keras pelatih sudah menjadi santapan sehari-hari.
Jika sudah demikian, para pemain biasanya melakukan penyegaran ketika berada di asrama. Salah satunya adalah dengan saling bercerita tentang apa yang mereka rasakan selama mengikuti berbagai macam agenda di sana.
“Rata-rata umur kami sama. Jadi bisa saling cerita. Biasanya saya main ke kamar teman untuk sekadar mengobrol. Enaknya begitu kalau sama teman seumuran. Bisa saling cerita apa saja yang dikeluhkan, apa saja yang kira-kira masih kurang dari diri kita,” ucap Arsa Ahmad yang berposisi sebagai penyerang.
Kesamaan tujuan untuk menimba ilmu jauh-jauh ke Inggris menjadi penguat rasa kebersamaan para pemain. Arsa mengakui, komunikasi yang terjalin di luar lapangan cukup terbuka dan cair. “Satu sama lain cukup terbuka dan tidak ada rasa canggung. Kalau mau menghabiskan waktu di luar waktu latihan dan bertanding juga sudah nyaman. Pastinya dengan teman seumuran, semuanya jadi lebih seru,” tambahnya.
Lingkungan yang demikian memang sengaja diciptakan agar para pemain bisa mudah menyesuaikan diri dengan segala tantangan yang ada di Birmingham. Hal ini keluar langsung dari mulut Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise.
“Kami memang menciptakan atmosfer bersahabat sehingga para pemain bisa selalu bersama-sama dalam segala kondisi. Ketika menang atau kalah, semuanya dicapai secara bersama-sama. Saya rasa dengan sendirinya mereka akan punya rasa keterikatan satu sama lain,” tutur mantan kapten Chelsea tersebut.
Commentaires