Mental bertanding memang aspek yang harus dibangun sedini mungkin.
Sudah sekitar dua tahun Program Garuda Select berlangsung. Mengambil tempat di Inggris, dan sempat beberapa saat di Italia, para pemain dihadapkan langsung dengan kultur sepak bola berbeda dari dua negara tersebut. Semacam simulasi tentang bagaimana nantinya jika mereka sukses berkarier di Eropa.
Pemilihan Benua Biru sebagai tempat berlangsungnya program ini tentu punya alasan mendasar. Salah satunya, apa lagi jika bukan proses untuk membentuk mental. Mental bertanding memang aspek yang harus dibangun sedini mungkin agar seorang pemain berani dalam berkompetisi.
Menurut penuturan salah satu pemain yang sudah sejak awal ikut program ini, Bagus Kahfi, faktor mental menjadi pekerjaan rumah paling mendasar bagi para pemain muda. "Entah kenapa, biasanya pemain-pemain kita, apalagi untuk yang baru pertama kali datang, itu merasa minder duluan," kata Bagus.
Padahal, menurut Bagus, secara individu, kualitas pemain muda Indonesia mampu bersaing dengan bakat-bakat dari Inggris sekalipun. Bedanya, pemain-pemain Eropa punya kelebihan dari sisi intelegensia yang baik dalam membaca permainan, ini juga merupakan pekerjaan rumah lanjutan di Program Garuda Select.
"Mereka itu sebenarnya kewalahan kalau menghadapi kecepatan-kecepatan pemain kita. Itu sebenarnya keunggulan pemain Indonesia jika dibandingkan dengan kebanyakan pemain di sini. Hanya saja, kadang-kadang mereka lebih paham bagaimana cara meredamnya," tuturnya.
Sepanjang pekannya, para pemain diberi pemahaman bagaimana seharusnya sepak bola bisa berjalan efektif tanpa membuang terlalu banyak tenaga. Pergerakan antarlini juga menjadi penting baik saat bertahan atau menyerang. Ketika satu orang pemain memegang bola, ia juga harus bisa mengatur pergerakan rekan terdekatnya.
Begitu juga sebaliknya, pergerakan tanpa bola harus bisa dimaksimalkan untuk membuka ruang sehingga peluang mencetak gol jadi lebih besar. Hal ini memungkinkan terjadinya koordinasi yang baik dari para pemain saat bertanding.
Untuk Garuda Select angkatan kedua, peningkatan mental para pemain terlihat jelas. Sejak kekalahan telak dari Northampton, tim terus berbenah. Langsung bermain imbang pada pekan berikutnya melawan Mansfield Town dan menang atas MK Dons sepekan berselang. Ketika menghadapi Walsall pada Desember 2019, Arsa Ahmad dkk. mengubah ketertinggalan 0-2 pada babak pertama, menjadi kemenangan 3-2 di akhir laga.
Comments