"Latihan di sini intesitasnya sangat tinggi. Kalau di Indonesia, seminggu hanya dua-tiga kali latihan," kata Ibnul.
Bek #Garudaselect, Ibnul Mubarak, meyakini latihan berat yang dijalani sehari-hari akan sangat bermanfaat bagi masa depannya.
Dalam beberapa kesempatan, ia sebenarnya sudah kehabisan tenaga. "Program pra-musim sangat berat. Kita harus lari setiap pagi. Apalagi, waktu lari pertama kali, kita diberi target harus menempuh lima kilometer di bawah 20 menit. Tidak seperti di Indonesia, paling berat hanya sampai sprint biasa," kata Ibnul.
"Latihan di sini intesitasnya sangat tinggi. Kalau di Indonesia, seminggu hanya dua-tiga kali latihan. Sedangkan di sini, sehari bisa dua kali latihan, di lapangan dan di gym. Sebelumnya, saya tidak pernah gym. Apalagi situasi lockdown seperti sekarang, latihannya ditambah bisa sampai tiga kali," lanjut dirinya.
Skuad Garuda Select tengah memang ditempa intensitas tinggi dengan berbagai metode latihan selama situasi lockdown di Inggris. Mereka diberikan program latihan pra-musim oleh tim pelatih untuk meningkatkan stamina dan kekuatan fisik.
Tidak semua pemain sanggup menyelesaikan latihan dengan cepat. Hal ini terbilang wajar mengingat proses adaptasi para pemain belum sampai dua bulan. Tetapi, Ibnul mampu melewati tantangan tersebut.
"Saya harus memaksa diri karena semua ini kebaikan untuk diri sendiri. Setelah berlari enam kilometer, coach Danny (Holmes) meminta saya untuk menambah satu kilometer lagi. Saya coba jalankan sekuat tenaga, demi peningkatan fisik dan tenaga saya," dirinya menjelaskan.
Meski baru sebentar menjalani latihan di Inggris, pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu telah merasakan manfaat dari berbagai rangkaian latihan fisik di Program #GarudaSelect.
"Timbangan saya naik, badan membesar. Saya merasa jauh lebih kuat ketika harus berhadapan satu lawan satu di atas lapangan," kata Ibnul.