Skuad Garuda Select telah menjalani latihan di Inggris selama sebulan. Para pemain merasakan perbedaan metode latihan di Inggris dengan di Indonesia.
"Selama di sini latihan lebih ketat dan kesalahan harus diminimalisir. Fisik pemain juga lebih diperhatikan agar para pemain bisa tampil kuat hingga peluit panjang dibunyikan," kata Roki.
"Perbedaan sangat terasa terutama di intensitas latihan. Di Inggris, intensitas lebih tinggi dan keras. Selain itu, soal makanan juga sangat diperhatikan dimana menu yang disajikan bergizi untuk atlet. Disiplin jadi hal nomor satu di sini, baik di dalam maupun luar lapangan," kata Dustin Pratama Bramantio.
Sementara itu, Ibnul Mubarak bercerita di Indonesia ia tidak latihan setiap hari. Ini berbeda dengan di Program Garuda Select yang latihan sangat intens.
"Saya harus kerja keras dan tanggung jawab untuk mengikuti metode latihan yang diberikan pelatih. Sangat beda jauh, di Indonesia bersama SSB saya latihan seminggu tiga kali, sementara di Garuda Select sehari dua kali," kata Ibnul Mubarak.
"Kalau saya melihat latihan di Inggris fokus untuk mengembangkan potensi masing-masing pemain. Sejauh ini banyak yang saya dapat mulai dari bagaimana cara menjadi striker yang kuat serta punya visi bermain dan finishing yang bagus," kata Wahyu Agung Drajat.
"Tim pelatih di sini sangat teliti. Ketika melakukan kesalahan, pelatih langsung memberikan koreksi dan pemain harus segera memperbaikinya. Saya merasakan banyak perkembangan terutama dari segi fisik dan teknik. Saya juga lebih paham peran seorang gelandang bertahan," jelas Noval Junior Iskandar.
Comments