Tidak adanya pengawasan tatap muka langsung membuat pemain harus jujur dengan diri sendiri.
Keberhasilan sebuah pembelajaran adalah bagaimana kita lantas bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Butuh kedisiplinan yang tidak main-main untuk melakukannya. Bagi seorang pesepak bola, hal itu menjadi harga yang tidak boleh ditawar-tawar jika ingin meraih kesuksesan.
Demikian yang terjadi pada para pemain Garuda Select. Selama kurang lebih enam bulan mereka ditempa di Eropa. Baik dari segi mental, fisik, maupun kedisiplinan itu sendiri. Untuk program angkatan kedua, pemain menghabiskan kurang lebih lima bulan di Inggris dan satu bulan di Italia.
Kedisiplinan tidak melulu soal teknis permainan. Tapi juga tentang bagaimana menjaga kesehatan. Salah satunya dengan memperhatikan asupan yang masuk ke tubuh. Selama di Eropa, para pemain terbiasa mendapatkan pengawasan dari tim pelatih dalam semua hal, termasuk makanan.
Kini, saat semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing, tantangan sebenarnya baru dimulai. Hal ini yang sedang diperjuangkan oleh Alfriyanto Nico. Penyerang bernomor punggung 11 ini mencoba tetap mengatur asupan yang dibutuhkan tubuhnya untuk menjaga kondisi. Tidak ada pengawasan tatap muka langsung membuat para pemain harus jujur dengan diri sendiri.
"Sekarang saya lebih memperbanyak sayur sayuran dan buah-buahan. Kalau sayur biasanya ada brokoli, bayam, wortel, kacang panjang, dan sawi. Kemudian karbohidrat harus tetap terkontrol seperti mengurangi porsi nasi dan memperbanyak protein seperti daging ayam," kata Nico.
Kedisiplinan sudah menjadi prinsip yang Nico jalani dalam meniti karier sebagai pesepak bola. Keberadaannya di skuad Garuda Select angkatan kedua juga merupakan hasil kedisiplinan tersebut. Ia bersaing dengan banyak pemain lain untuk meyakinkan Dennis Wise dan Des Walker agar membawanya berlatih di Eropa.
Nico juga mampu membuktikan diri sebagai salah satu pemain potensial di masa depan. Sepanjang Garuda Select musim kedua, ia kerap menjadi sosok *supersub* dengan torehan delapan gol dalam 14 pertandingan. (fa)
Comments